Minggu, 05 Juni 2016

Klasifikasi Makhluk Hidup



Klasifikasi makhluk hidup adalah mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan kepada pemikiran para ahli dalam mengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan syarat internasional. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki.

Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk: 
  1.  Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain. 
  2. Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.  
  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.  
  4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya                    
Proses klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang memiliki persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Ciri yang menjadi dasar pengelompokkan ini adalah:    
  1. Persamaan
  2. Perbedaan
  3. Ciri bagian luar tumbuh (morfologi) dan bagian dalam tubuh (anatomi) 
  4. Ciri biokimia (enzim-enzim, DNA, dll)                                 
Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson pada tingkat yang lebih tinggi memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup ialah taksonomi.

Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Carl Linnaeus adalah sebagai berikut:  
  1. Identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang akan diklasifikasi. 
  2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.  Makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
  3. Pemberian nama takson. Makhluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.


  Linnaeus memperkenalkan tingkatan (hieraki) untuk mengklasifikasikan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum)  hingga terendah (spesifik) yang meliputi:


  1. Kingdom/kerajaan/Dunia yang merupakan tingkatan tertinggi.
  2. Phylum (Filum)/Divisio (Divisi). Dalam pengelompokan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan.
  3. Classis (Kelas). Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.
  4. Ordo (Bangsa). Tingkatan takson ini yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran.
  5. Familia (suku/keluarga). Tingkatan takson ini ada di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae 
  6. Genus(marga). Yaitu adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah.   
  7. Spesies. Yaitu tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).  Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing) dan Oryza sativa (padi).
      
 Contoh  klasifikasi:
Takson
Padi
Harimau India
Amuba
Dunia/Kingdom/Regnum
Plantae (tumbuhan)
Animalia (Hewan)
Protista
Divisi/Phylum
Spermatophyta
Chordata
Protozoa
Kelas/Classis
Monocotyledonae
Mamalia
Sarcodina
Bangsa/Ordo
Poales
Carnivora
Amoebina
Suku/Familia
Poaceae
Felidae
Amebidae
Marga/Genus
Oryza
Felis
Amoeba
Spesies
Oryza sativa
Felis tigris
Amoeba proteus
 


























Pada klasifikasi yang sangat khusus, selain tujuh tingkatan takson yang sudah disebutkan masih ada pengelompokan lebih lanjut, yaitu dengan menambahkan awalan super-, sub-, atau infra-. Perhatikan klasifikasi berikut ini.
  • Regnum : Plantae
  • Divisio : Spermatophyta
  • Subdivisio : Gymnospermae
  • Classis : Dicotyledoneae
  • Subclassis : Dialypetalae
  • Ordo : Aristolochiales
  • Familia : Rafflesiaceae
  • Genus : Rafflesia 
  • Species : Rafflesia Arnoldi
Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus dan spesies dalam klasifikasi makhluk hidup. Berikut adalah tata nama ilmiah makhluk hidup:
  1. Menggunakan bahasa Latin
  2. Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi makhluk hidup tersebut.
  3. Genus terletak di kata pertama dan spesies terletak di kata kedua
  4. Dicetak miring atau diisi garis bawah
  5. Huruf pertama pada kata pertama harus kapital
  6. Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital
Contoh adalah Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus dan sativa merupakan penunjuk spesies tanaman tersebut.

Kunci determinasi adalah kunci untuk mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelompok tertentu. Dalam kunci tersebut terdapat sejumlah deskripsi/keterangan mengenai ciri-ciri bagian tubuh makhluk hidup. Kunci determinasi yang biasa digunakan adalah kunci dikotomi yang berisi sejumlah keterangan yang disusun secara berpasangan. Pada setiap pasangan keterangan, organisme dipisahkan menjadi dua kelompok dengan ciri-ciri yang berlawanan atau berbeda.


Sumber: dari berbagai blog

















 

0 komentar :